Di awal penciptaan, kegelapan nan kelam bersibak ketika Roh Allah bersabda: “Jadilah terang!” Lalu terang pun jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik.
Dari lelapnya tidurku, Sang Pencipta menyapa namaku. Kubuka mataku. Aku hidup. Aku ada. Dia tersenyum penuh kasih.
Dari tanganNya kuterima sebuah hari yang baru. Penuh dengan potensi. Penuh dengan janji. Penuh dengan kejutan. Kucoba tersenyum menyambut anugerah hari yang baru ini.
“Saat bangun pada setiap hari yang baru, kita semua adalah Adam pada awal penciptaan. Hidup kita hari ini menjadi milik kita untuk kita namai, untuk kita maknai, ” kata Buechner.
Amin! Aku setuju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar