Ada saat di mana kita perlu sejenak berhenti. Untuk apa? Seumpama pelaut, untuk melihat di mana titik-koordinat-ku sebelum aku lebih jauh berlayar.
Cobalah cara berikut:
1. Siapkan kertas dan alat tulis.
2. Biarkan diri Anda menjadi hening.
3. Awali dengan doa singkat. Misalnya, mohon agar boleh melihat pengalaman yang lewat sebagai sarana perjumpaan dengan Tuhan.
4. Buatlah garis (time-line), lalu tempatkan beberapa titik padanya. Misalnya, garis tadi mewakili periode satu bulan. Lalu bagilah menjadi empat. Masing-masing mewakili periode satu minggu.
5. Pada setiap periode, tuliskan beberapa peristiwa penting yang terjadi, orang-orang yang Anda temui, dan/atau mood (perasaan) yang dominan. Agenda Anda bisa menjadi alat bantu untuk mengingat-ingat pengalaman.
6. Dengan tenang dan apa adanya, buatlah wawan-hati dengan Tuhan berdasarkan “bahan” tersebut (no. 5). Coba dengarkan secara bagaimana Tuhan menanggapi. Barangkali lewat ingatan, pikiran, rasa-perasaan, kehendak, dsb. Tanggapan Tuhan selalu menarik aku semakin dekat pada-Nya; membuatku semakin terbuka terhadap campur-tangan Tuhan dalam hidupku.
7. Akhiri dengan Bapa kami, atau Salam Maria, atau Kemuliaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar