Coba Cari

20 November 2007

Latihan Doa - GLADI HENING

Di Gunung Horeb, Nabi Elia tidak menemukan Allah dalam angin-badai, gempa, ataupun api yang menjilat-jilat. Allah dijumpainya dalam angin sepoi-sepoi basa (1Raj 19:11-14), dalam keheningan. Yesus sendiri memiliki kebiasaan untuk pergi ke tempat yang sunyi untuk tinggal di hadirat BapaNya (Mrk 1:35) dalam hening.

Meski ada di tengah hiruk-pikuknya kehidupan, pernahkah kita tetap merasakan adanya kebutuhan untuk memiliki saat-saat hening?

Berikut ini salah satu cara gladi-hening yang bisa membantu kita dalam kegiatan rohani.

1. Pilihlah waktu dan tempat yang tepat; waktu di mana Anda tidak banyak terganggu, tempat di mana Anda merasa kerasan.

2. Cobalah langkah-langkah berikut ini:

a) Ambil posisi tubuh yang paling membantu untuk relaks: duduk bersila, berlutut, duduk tegak di kursi, atau terlentang di lantai.


b) Selanjutnya:

- Pejamkan mata, atau pandang sebuah titik sebagai fokus. Bertahanlah di situ.

- Atau, atur pernafasan Anda: tarik nafas dalam-dalam, tahan sejenak, hembuskan pelan-pelan. Bertahanlah di situ.

- Atau, dengarkan setiap suara: yang jauh, yang dekat. Dengarkan juga “suara” di dalam diri Anda: hirupan nafas, detak jantung, dsb. Bertahanlah di situ.

- Atau, rasakan sentuhan-sentuhan pada bagian tubuh Anda, dari yang kasar sampai yang lembut (lantai, kursi, baju, udara, dsb.). Bertahanlah di situ.

3. Apabila telah menjadi relaks dan hening, coba sadari keberadaan Anda di hadirat Allah yang penuh kasih. Berkanjanglah di sini beberapa saat jika Anda hendak memakai gladi-hening ini menjadi doa Anda. Tutuplah dengan Bapa kami, Salam Maria atau Kemuliaan.


Catatan: Gladi-hening tersebut bisa juga digunakan sebagai persiapan yang perlu untuk kegiatan rohani sehari-hari: Ekaristi, doa-doa devosi, membaca Kitab Suci, melakukan pemeriksaan-kesadaran, dsb. Jika Anda menyukai musik, bisa dipilih musik instrumental yang membantu Anda untuk menjadi tenang sebagai background.

Tidak ada komentar: